Kebanyakan perempuan menginginkan hidung yang mancung, proporsional, dan juga ramping. Namun sayang tidak semua orang dikaruniai hidung yang yang seperti itu. Meskipun demikian, sebagai manusia sudah seharusnya bersyukur dengan apa yang sudah diberikan oleh sang pencipta.
Namun kebanyakan orang menginginkan penampilan yang perfect, sehingga jika memiliki hidung pesek timbul keinginan untuk mengubahnya. Keinginan tersebut didukung dengan kemajuan teknologi bedah kosmetik.
Jadi bagi yang ingin mengubah bentuk hidung sesuai keinginan bisa dilakukan dengan mudah. Salah satu cara biasa digunakan adalah dengan prosedur tanam benang. Pasalnya cara ini dipercaya tidak menyakitkan, jadi sangat cocok bagi Anda yang tidak mau menjalani rhinoplasty.
Daftar Isi:
Potensi Risiko Prosedur Tanam Benang
Prosedur ini memang terbilang relatif aman, akan tetapi ada beberapa potensi risiko yang bisa saja terjadi ketika menjalani prosedur ini. Dimana menurut Healthline. Terdapat sekitar 15 hingga 20 persen komplikasi minor yang dialami ketika menjalani tanam benang.
Untuk lebih jelasnya silakan baca ulasan berikut seputar potensi risiko yang muncul dari prosedur tanam benang:
- Penumpukan darah (hematoma)
- Benang yang putus
- Jahitan yang terlihat, terutama pada bagian kulit yang tipis
- Rasa sakit
- Meninggalkan bekas
- Infeksi
- Inflamasi
- Lebam pada wajah
- Cedera kelenjar ludah
Berbagai risiko tersebut biasa muncul setelah prosedur berlangsung. Lantas apa pemicu potensi risiko tersebut muncul? Risiko tersebut dapat terjadi karena adanya kesalahan seperti penempatan benang yang tidak tepat, alat yang digunakan tidak steril, dan juga kurangnya pengalaman dokter yang menangani.
Tips Menghindari Risiko Prosedur Tanam Benang
Dr. Nina melalui artikelnya di Facial Sculpthing memberikan instruksi penting bagi yang ingin menjalani prosedur tanam benang. Dimana hal ini bertujuan untuk menghindari potensi risiko yang bisa muncuk akibat dari tanam benang.
Bagi Anda yang ingin melakukan prosedur tanam benang, sebaiknya perhatikan tips berikut ini dengan baik-baik:
- Seminggu sebelum melakukan prosedur, Anda harus menghindari aspirin atau obat antiinflamasi seperti ibuprofen, suplemen vitamin E dan juga obat yang bisa menipiskan darah.
- Untuk menghindari potensi bengkak dan lebam pada wajah, Anda bisa mengonsmsi sayur hijau. Pasalnya sayur hijau mengandung vitamin K yang cukup.
- Sebelum menjalani prosedur tanam benang, Anda harus minum air dan makan yang cukup.
- Agar efek tanam benang bertahan lama, pastikan Anda sudah mengonsumsi suplemen yang mengandung kolagen.
Hasil dari taman benang ini akan terlihat secara instan, kemudian akan meningkat dengan seiring berjalannya waktu pada saat tubuh Anda memproduksi kolagen yang cukup.
BACA JUGA: TIPS MENGATASI PENUAAN DINI PADA WAJAH
Selain itu, efek tanam benang tersebut juga akan terus meningkat selama 3-6 bulan, atau mungkin juga hingga 1 tahun. Hal itu dapat dipengaruhi oleh seberapa banyak kolagen yang diproduksi oleh tubuh Anda. Sedangkan untuk efeknya dapat bertahan selama 1 hingga 2 tahun.
Nah itulah beberapa potensi risiko tanam benang dan berbagai tips untuk menghindari risikonya. Namun kami sarankan untuk menerima saja apa pemberian sang pencipta tanpa harus mengubahnya. Karena setiap pemberian sang pencipta ini adalah yang terbaik untuk hamba-Nya.